Manfaat Teknologi Informasi dalam Berwirausaha

Pada saat ini dengan adanya teknologi informasi yang terus berkembang, teknologi tidak hanya dimanfaatkan untuk organisasi atau individu saja, tetapi dimanfaatkan untuk berwirausaha. Adanya teknologi informasi tersebut tentunya banyak menimbulkan dampak positif dalam bisnis bagi kamu yang sedang menjalani bisnis maupun yang akan membangun bisnis baru.

Ada beberapa manfaat dari teknologi informasi tersebut dalam bidang bisnis, diantaranya :

  1. Munculnya peluang bisnis baru (E-business), dengan semakin majunya teknologi dan informasi akan mendorong beberapa orang untuk menciptakan beberapa peluang yang sangat menguntungkan dan sebagai modal bisnis yang sangat menguntungkan. Contohnya pemanfaatan kemajuan teknologi dan komunikasi adalah Google. Di mana search engine Google banyak digunakan untuk mencari sesuatu di internet dan perusahaan Google akan mendapatkan banyak keuntungan.
  2. Mengurangi biaya produksi dan operasional, kemajuan teknologi dan informasi dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya produksi sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan mengeluarkan pengeluaran yang sedikit. dan mengurangi operasional sehingga perusahaan dapat menambah jumlah produksi di setiap barang produksinya.
  3. Mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan, mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan yang bekerja, sehingga karyawan tidak perlu repot-repot datang ke ruang rapat dan berkumpul bersama, dan bisa melakukan teleconference untuk saling berkomunikasi mengenai beberapa ide. Hal tersebut membuat rapat menjadi lebih praktis dan juga dapat mengawasi kinerja para karyawan.
  4. Akses informasi dan penyebaran informasi, mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas dengan cepat dibandingankan dengan enggunakan fax atau pos. Kita dapat menyebar luaskan informasi ke seluruh dunia dan dapat berinteraksi langsung melalui komputer.
  5. Komunikasi yang cepat, fasilitas yang ada di internet banyak membuktikan kecepatanya berkomunikasi dengan orang yang dituju, seperti E-mail yang telah banyak digunakan untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi.

Peran perkembangan teknologi informasi pada saat ini tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis, karena dengan adanya hal tersebut dapat memberikan berbagai keuntungan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Namun selain memberikan manfaat dalam bidang bisnis, teknologi infromasi juga dapat disalah gunakan dalam hal yang kurang baik. Oleh karen itu, pengunaan teknologi informasi harus digunakan secara bijak.

Etika dalam Berbisnis

Dalam setiap aktivitas, tentunya ada aturan- aturan tertentu yang harus dipatuhi, entah itu aturan tertulis maupun aturan tidak tertulis. Begitupun dalam dunia bisnis. Ada etika- etika yang harus dijalankan agar bisnis berjalan baik. Tanpa adanya etika dalam berbisnis, persaingan antar perusahaan bisa menjadi tidak sehat, konsumen dirugikan, pencemaran lingkungan terjadi ataupun memunculkan praktek monopoli perdagangan.

Etika bisnis adalah pedoman dalam menentukan benar atau tidaknya suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis. Adapun beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli :

Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan

Bertens

Etika bisnis adalah etika terapan dimana wilayah penerapan prinsip moral berada di wilayah tindakan manusia didalam bidang bisnis ekonomi dan memiliki sasaran yang berupa moral pembisnis itu sendiri.

Yosephus

Etika bisnis adalah pengetahuan mengenai tata cara yang ideal terhadap pengelolaan dan pengaturan bisnis yang harus memperhatikan moralitas dan norma yang ada dan dikenali secara universal.

Budi Untung

Tujuan Etika Bisnis

Etika bisnis memiliki tujuan untuk memberikan dorongan terhadap kesadaran moral serta untuk memberikan batasan-batasan bagi pengusaha ataupun pembisnis agar dapat menjalankan bisnis dengan jujur dan adil serta menjauhkan diri dari bisnis curang yang merugikan banyak orang atau pihak yang memiliki keterikatan.

Selain itu, etika bisnis memiliki tujuan agar bisnis dapat dijalankan dan diciptakan seadil mungkin dan disesuaikan dengan hukum yang telah disepakati. Etika bisnis dapat memberikan motivasi kepada para pelaku bisnis untuk terus meningkatkan kemampuan mereka.

Serta etika bisnis dimaksudkan untuk menjauhkan suatu perusahaan atau pelaku bisnis dari citra yang tidak baik karena biasanya perusahaan atau pembisnis yang tidak memiliki etika bisnis dapat merugikan orang lain.

Manfaat Etika Bisnis

  • Dapat Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
  • Perusahaan Dapat Menjelaskan Bagaimana Menilai Tanggung Jawab Sosialnya
  • Dapat Menyediakan Perusahaan Atau Dunia Bisnis Kemungkinan untuk Mengatur Dirinya Sendiri
  • Dapat Membantu Menghilangkan Grey Area Pada Bidang Etika
  • Dapat Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
  • Dapat Meningkatkan Kepercayaan Investor Pada Perusahaan
  • Dapat Membangun Citra Positif Perusahaan

Prinsip Etika Bisnis

Prinsip Kejujuran Etika Bisnis

Pelaku bisnis diharuskan memiliki prinsip kejujuran agar mendapatkan kunci keberhasilan yang bertahan untuk jangka waktu lama. Jika terdapat seorang pembisnis yang berlaku tidak jujur dan curang maka kemungkinan besar tidak akan ada pelaku bisnis yang bersedia untuk melakukan kerja sama.

Sikap kejujuran sendiri biasanya dikaitkan dengan harga barang yang telah ditwarkan.Dalam berbisnis secara modern, kepercayaan konsumen merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu pelaku bisnis dihimbau untuk memberikan informasi yang sebenarnya terhadap para konsumen

Prinsip Otonomi Etika Bisnis

Prinsip otonomi pada etika bisnis adalah kemampuan dan sikap seseorang saat mengambil tindakan dan keputusan yang berdasarkan kesadarannya sendiri mengenai apa yang dianggapnya baik yang bisa dilakukan.

Prinsip Saling Memberi Keuntungan Etika Bisnis

Pelaku bisnis harus menjalankan bisnisnya dengan sebaik mungkin agar masing-masing pihak yang terkait mendapatkan keuntungan. Sama seperti prinsip keadilan, prinsip memberi keuntungan juga memiliki tujuan untuk menghindarkan salah satu pihak saja yang untung.

Prinsip Keadilan Etika Bisnis

Prinsip yang satu ini mengharuskan pelaku bisnis diperlakukan secara adil dan disesuaikan dengan kriteria rasional. selain itu pun mengharuskan seseorang agar dalam menjalankan suatu bisnis harus memperlakukan relasi internal dan eksternal secara sama dan memberikan hak mereka masing-masing. Hal ini bertujuan untuk menjauhkan kerugian terhadap salah satu pihak pelaku bisnis

Prinsip Integritas Moral Etika Bisnis

Dalam menjalankan tugasnya para pelaku bisnis harus mempertahankan nama baik perusahaannya. Pelaku bisnis harus mengelola dan menjalankan bisnis dengan sebaik mungkin agar kepercayaan konsumen atau pihak lain terhadap perusahaan tetap ada.

Manajemen Risiko dalam Berwirausaha

Manajemen Risiko Perusahaan merupakan proses dalam merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan memantau kegiatan perusahaan untuk mengurangi risiko yang dapat berdampak pada kondisi pengelolaan permodalan dan pendapatan perusahaan. Manajemen Risiko dalam perusahaan mencakup risiko kredit, keuangan (likuiditas dan pendanaan), operasional, hukum dan peraturan, strategis/bisnis, dan risiko-risiko lain yang dihadapi perusahaan dalam kegiatan sehari-hari.

Tujuan Manajemen Risiko

  1. Melindungi Perusahaan
  2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
  3. Mendorong Manajemen agar Proaktif
  4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-hati
  5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
  6. Sosialisasi Manajemen Risiko

Jenis-jenis Manajemen Risiko

1. Manajemen Risiko Operasional

Manajemen ini berkaitan dengan risiko yang timbul akibat gagal fungsi proses internal, misalnya karena human error, kegagagalan sistem, faktor luar seperti bencana dan sebagainya. Dalam manajemen risiko operasional, ada empat faktor penyebab ri\siko antara lain manusia, proses, sistem dan kejadian eksternal. Dengan memahami manajemen risiko ini, perusahaan bisa mengambil langkah preventif atau bahkan sanksi supaya kapasitas produksi dan layanan terjaga semisal ada hal yang tidak diinginkan terjadi.

2. Manajemen Hazard

Manajemen hazard berkaitan dengan kondisi potensial yang mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan. Ketika kita membahas hazard, tentu kita juga membahas peril. Resiko perilaku yaitu peristiwa yang bisa menimbulkan kerugian bisnis. Dalam hal ini ada tiga macam hazard yang harus diketahui, antara lain legal hazard, physical hazard dan moral hazard.

  • Hazard legal misalnya pelanggaran atau pengabaian peraturan bisnis yang bisa menyebabkan kebangkrutan, seperti pelanggaran SOP atau peraturan perusahaan yang akhirnya berakibat fatal.
  • Physical hazard bisa berupa mesin yang sudah tua dan menimbulkan resiko kerugian saat produksi. Seperti kecelakaan pegawai karena mesin dan sebagainya.
  • Moral hazard contohnya yaitu sikap seorang karyawan dilingkungan kerja yang menimbulkan kerugian. Misalnya karyawan tidak jujur dan sering korupsi uang. Atau karyawan yang tidak melayani konsumen dengan baik sehingga berakibat buruk pada perusahaan.

3. Manajemen Risiko Strategis

Manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Risiko yang biasanya muncul adalah kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan strategi yang direncanakan. Dalam hal ini beberapa faktor seperti risiko operasi, risiko asset impairment, risiko kompetitif atau bahkan risiko franchise (bila ada).

Komponen Manajemen Risiko

  1. Lingkungan Internal (Internal Environment)
  2. Penentuan Sasarn (Objective Setting)
  3. Identifikasi Peristiwa (Event Identification)
  4. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
  5. Tanggapan Risiko (Risk Response)
  6. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
  7. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
  8. Pemantauan (Monitoring)

Pentingnya Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan

Good Corporate Governance (GCG) adalah konsep untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dengan tujuan untuk menjamin agar tujuan perusahaan tercapai dengan penggunaan sumberdaya se-efisien mungkin.

Konsep GCG di Indonesia dapat diartikan sebagai konsep pengelolaan perusahaan yang baik. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini. Pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat waktunya. Kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu dan trasnparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan stakeholder.

Penerapan prinsip GCG dalam dunia usaha saat ini merupakan suatu tuntutan agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat tetap eksis dalam persaingan global. Penerapan GCG dalam suatu perusahaan sendiri mempunyai tujuan-tujuan strategis.  Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

  • Untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan.
  • Untuk dapat mengelola sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien.
  • Untuk dapat meningkatkan disiplin dan tanggung jawab dari organ perusahaan demi menjaga kepentingan para shareholder dan stakeholder perusahaan.
  • Untuk meningkatkan kontribusi perusahaan (khusunya perusahaan-perusahaan pemerintah) terhadap perekonomian nasional.
  • Meningkatkan investasi nasional
  • Mensukseskan program privatisasi perusahaan-perusahaan pemerintah.

Prinsip Good Corporate Governance (GCG)

1. Transparency (Keterbukaan Informasi) : keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

2. Accountability (Akuntabilitas) : kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

3. Responsibility (Pertanggungjawaban) : kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.

4. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran) : perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Esensi dari corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku.

Manfaat Good Corporate Governance (GCG)

  1. Meminimalkan cost of capital
  2. Meningkatkan citra perusahaan
  3. Meningkatkan nilai saham perusahaan

Good corporate governance diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Penerapan good corporate governance perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha.

Pentingnya Motivasi dalam Berwirausaha

Motivasi adalah salah satu faktor yang dapat meraih kesuksesan bisnis dan hal ini membuat  motivasi dirasa penting bagi seseorang dalam menjalankan bisnisnya. Motivasi tentunya bermanfaat sebagai pendorong seseorang untuk bekerja dengan semangat yang tinggi dan lebih baik. Selain itu semangat yang tinggi tersebut secara langsung akan berdampak meningkatnya produktivitas kerja yang akan memberi dampak pada pendapatan kerja dan kesejahteraan. Hal tersebut membuat seseorang yang menjalankan bisnis harus memiliki motivasi yang tinggi dan dapat memotivasi rekan bisnisnya. Dalam hal memotivasi diri sendiri lebih mudah dibandingkan dengan memotivasi rekan bisnis.

Jenis dan Sumber Motivasi

Menurut Siregar dan Nara (2011), terdapat dua jenis motivasi :

  1. Motivasi Intrinsik : Motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar.
  2. Motivasi Ekstrinsik : Motivasi yang berasal dari luar misalnya pemberian hadiah dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional.

Faktor yang Mendorong Timbulnya Motivasi Berwirausaha

Menurut Uno (2008), ada tiga faktor yang menentukan motivasi dalam berwirausaha :

  1. Keinginan dan minat memasuki dunia usaha
  2. Harapan dan cita-cita menjadi wirausaha
  3. Dorongan lingkungan

Tips untuk Meningkatkan Motivasi dalam Berwirausaha

Sebagai pemimpin membuat karyawan memiliki motivasi yang tinggi tidak begitu sulit. Hanya saja ada yang perlu dilakukan agar motivasi kerja baik karyawan maupun pemimpin itu sendiri. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan motivasi dalam berwirausaha, yaitu :

  1. Ciptakanlah suasana yang aman dan nyaman
  2. Berikan perlakuan yang adil
  3. Berikan penghargaan dan evaluasi kerja
  4. Berikan kepercayaan dan perhatian

Pada intinya meningkatkan motivasi kerja dalam bisnis dengan cara bersikap positif. Dengan bersikap positif akan berpengaruh pada kinerja kita yang lebih baik dari sebelumnya. Sikap positif yang mampu meningkatkan motivasi dalam berbisnis seperti percaya diri, jujur, disiplin, tanggung jawab, dan lain-lain. Jadi, yang berperan besar dalam meningkatkan motivasi adalah diri kita sendiri.

Promosi dalam Berwirausaha

Promosi merupakan penyampaian informasi dari pihak penjual/pemasar kepada masyarakat calon pembeli atau pelanggan. Promosi dibutuhkan sebagai instrumen untuk menarik perhatian konsumen. 

Fungsi Strategi Promosi

Fungsi dari strategi promosi penjualan adalah untuk mencapai tujuan komunikasi. Teknik-teknik komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan, promosi penjualan dapat digunakan untuk menargetkan pembeli, menjawab kesempatan khusus, dan menciptakan insentif pembelian. Dalam mengembangkan strategi promosi penjualan perlu didefenisikan tugas-tugas komunikasi yang diharapkan dicapai oleh program promosi penjualan. Barikutnya tujuan-tujuan promosi khusus ditetapkan menyangkut kesadaran dan keinginan membeli. Perlu dievaluasi penghematan relatif dari metode-metode promosi penjualan yang wajar dan memilih metode-metode yang menawarkan kombinasi antara hasil dan biaya yang terbaik. Baik isi promosi penjualan maupuri waktu harus dikoordinasikan dengan kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Akhirnya program ini dilaksanakan dan dievaluasi berdasarkan kesinambungannya. Evaluasi mengukur sejauh mana tujuan telah dicapai. Misalnya hasil-hasil pameran dagang dapat dievaluasi untuk menentukan berapa banyak kontak yang dilakukan berubah menjadi pembelian.

Tujuan Strategi Promosi Penjualan Produk

  1. Meningkatkan Volume Produksi dan Penjualan
  2. Menarik Pembeli Potensial
  3. Meningkatkan Pembelian Ulang
  4. Meningkatkan Loyalitas
  5. Menciptakan Ketertarikan
  6. Memperluas Kegunaan
  7. Mengalihkan Perhatian dari Harga
  8. Mendapatkan Dukungan dari Perantara
  9. Menyampaikan Informasi
  10. Memposisikan Produk

Macam-macam Strategi Promosi

  • Membuat Website atau Toko Online
  • Menggunakan Social Media
  • Membuat Vlog
  • Membuat Iklan Gratis
  • Membuat Iklan Mobil/Car Advertising

Itulah strategi promosi yang bisa kamu gunakan. Dan tentunya, marketing akan membawa dampak yang sangat besar untuk  sebuah produk agar bisa dikenal secara luas oleh masyarakat. Dengan menggunakan strategi yang tepat, produk kamu akan terlihat secara luas sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan angka penjualan.

Pentingnya Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Berwirausaha

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Salah satu aspek yang penting untuk dikelola para wirausahawan adalah sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Manusia (karyawan) yang menjadi motor penggerak kegiatan usaha perlu dikelola secara profesional. Pengelolaan SDM ini kita kenal dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) (Kasmir, 2011:154). Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bagaimana perusahaan  mengelola sumber daya manusia yang dimiliki mulai masuk bekerja sampai keluar dari perusahaan.

Langkah-langkah dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Tahap pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan , mencakup recruitment (penarikan), seleksi, orientasi dan pengembangannya. Hal tersebut perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan sumber daya manusia dan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab di dalam perusahaan. Adapun langkah-langkah dalam pengelolaan sumber daya manusia yang bekerja di dalam perusahaan sebagai berikut :

  • Membuat pengelolaan sumber daya manusia dengan menentukan kebutuhan pegawai atau karyawan dan tujuan yang dicapai oleh perusahaan.
  • Mengadakan observasi dan penelitian yaitu dengan melakukan penyelidikan terhadap keterangan yang sudah dikumpulkan sehubungan dengan sumber daya manusia.
  • Menyelesaikan masalah sumber daya manusia didalam perusahaan dengan metode yang diperkirakan ada relevansinya dengan keperluan pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam perusahaan.
  • Berdasarkan hasil pemilihan dan hasil percobaan terhadap sumber daya manusia sebagai karyawan di dalam perusahaan.
  • Metode-metode yang akan dipilih dan diuji terus dievaluasi berdasarkan hasil pengalaman wirausaha di dalam mengelola sumber daya manusia di dalam perusahaannya.
  • Akhirnya, wirausaha melaksanakan metode pengelolaan sumber daya manusia yang sudah ditentukan dengan menetapkan pelaksanaan pelaksanaannya atau tugas yang ada di perusahaan.

Fungsi-fungsi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Hal yang perlu dianalisis selanjutnya adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia mulai dari pengadaan, penempatan dijabatan tertentu, sampai dengan penentuan kesejahteraan karyawan. Urutan proses ini dilakukan untuk perusahaan yang baru berdiri, sedangkan bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan tinggal menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang berlangsung.

Kegiatan manajemen sumber daya manusia menurut Kasmir (2011:157) dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial yang meliputi :

  1. Analisis Jabatan
  2. Perencanaan Tenaga Kerja
  3. Pengadaan Karyawan (Penarikan dan Seleksi)
  4. Pelatihan dan Pengembangan
  5. Kebijakan Kompensasi
  6. Perencanaan Karier
  7. Kebijakan Kesejahteraan
  8. Pemutusan Hubungan Kerja

Distribusi Produk

Ada beberapa pengertian Distribusi menurut para ahli :

Distribusi adalah kegiatan memindahkan produk dari sumber ke konsumen akhir dengan saluran distribusi pada waktu yang tepat .

Assauri, 2004

Distribusi adalah aktivitas menyalurkan atau mengirimkan barang dan jasa supaya sampai hinga konsumen akhir .

Soekartawi, 2001

Distribusi adalah saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga yang terdapat pada saluran distribusi adalah produsen, distributor, konsumen atau industri.

Basu Swastha, 2002

Secara umum pengertian Distribusi adalah aktivitas menyalurkan suatu produk barang atau jasa dan atau keduanya dari produsen kepada konsumen. Kegiatan pendistribusian biasanya terjadi pada aktivitas pemasaran. Kegiatan pendistribusian menciptakan arus saluran pemasaran atau arus saluran distribusi. Pada sistem distribusi, terdapat juga berbagai lembaga pemasaran yang terbentuk dan adanya arus informasi.

Fungsi Distribusi

  1. Pembelian Produk : Pada kegiatan ini akan terjadi transaksi jual-beli yang akan memindahkan hak milik suatu produk dari satu lembaga pemsaran ke lembaga pemasaran lainnya. 
  2. Klasifikasi Produk : Klasifikasi produk ditentukan berdasarkan fungsi dan jenis produk yang sesuai. Manfaat pengklasifikasian terhadap produk ini agar memudahkan pada saat dipasarkan dan juga memudahkan dalam penanganannya selama proses distribusi.
  3. Promosi Produk : Hal yang penting dalam kegiatan promosi adalah menyesuaikan dengan target pasar. Jika target pasar tidak sesuai maka kebanyakan praktisi akan lebih banyak mengeluarkan dana untuk kegiatan promosi.
  4. Penyaluran Produk : Proses penyaluran produk harus dilakukan seefisien dan seefektif mungkin. Perhitungan jangka waktu lama distribusi, resiko penyusutan, kerusakan dan kehilangan harus dipertimbangkan sedetail mungkin.

Tujuan Distribusi

  1. Menyalurkan produk dari produsen ke konsumen
  2. Mempertahankan dan mengembangkan kualitas produksi
  3. Mempertahankan kontinuitas proses produksi
  4. Menjaga stabilitas perusahaan
  5. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa
  6. Peningkatan nilai barang dan jasa
  7. Sebagai pemerataan perolehan produk di setiap wilayah
  8. Agar proses produksi merata

Jenis Distribusi

Ada 3 jenis distibusi berdasarkan komunikasi yang terjalin antara produsen dan konsumen, yaitu :

Distribusi Langsung
Kegiatan pendistribusian dilakukan langsung oleh produsen kepada konsumen tanpa ada perantara. Contoh distribusi langsung yaitu seorang petani yang langsung menjual hasil panennya kepada konsumen.

Distribusi Semi Langsung
Distribusi semi langsung dilaksanakan melalui saluran yang dimiliki oleh perusahaan produsen. Pihak lembaga pemasaran miliki produsen/perusahaan mengantar produk kepada konsumen.

Distribusi Tidak Langsung
Aktivitas distribusi dijalankan oleh lembaga pemasaran di luar dari perusahaan produsen. Pihak distributor luar menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Contoh kegiatan adalah penjual produk kecantikan yang menjual produknya melalui agent atau retail.

Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi perpindahan produk dari produsen ke konsumen, yaitu :

  1. Jumlah Produk
  2. Sifat Produk
  3. Luas Daerah
  4. Sarana Prasarana dan Komunikasi
  5. Faktor Pasar
  6. Faktor Biaya
  7. Pola Pembelian
  8. Faktor Produsen atau Perusahaan

Produk dan Penetapan Harga untuk Bisnis yang Kamu Jalani

Menjalankan sebuah bisnis jual-beli tidak akan terlepas dari permasalahan harga. Harga mempunyaii peran penting dalam terjadinya kesepakatan jual-beli dari produsen ke tangan konsumen. Melalui penetapan harga, akan terlihat posisi kelayakan produk dari nilai ekonomisnya.

Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan Harga (Price) adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk, sehingga hanrga yang ditawarkan akan menjadi bahan pertimbangan khusus. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan.

Manajemen produk bertanggung jawab terhadap 4P (Product, Pricing, Placement, dan Promotion). Selain itu, manajemen produk merupakan satu model manajemen, yaitu Manajemen Siklus. Manajemen Siklus merupakan proses merancang siklus hidup suatu produk atau lini produk. Konsumen memiliki kesiapan yang berbeda dalam menerima inovasi baru dan antisipasi terhadap perilaku konsumen tersebut perlu disusun dalam setiap tahapan siklus produk.

Klasifikasi Produk

  1. Produk Konsumen : Barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi.
  2. Produk Industri : Barang yang akan menjadi begitu luas dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran.

Pengembangan Produk Baru

Suatu produk harus terus dikembangkan agar dapat bertahan di pasar dan memenangkan persaingan. Adapun cara atau tahapan untuk mengembangkan produk :

  1. Gagasan Produk
  2. Penyaringan Ide
  3. Pengujian Konsep
  4. Analisis Bisnis
  5. Pengembangan Prototype
  6. Test Produk dan Test Pemasaran
  7. Komerisalisasi

Meskipun terlihat sederhana, namun pastinya kamu akan menemui berbagai kendala yang bisa terjadi dalam perusahaan. Selain itu, demi menunjang tahapan–tahapan di atas, pastinya kamu juga memerlukan berbagai macam solusi yang dapat digunakan untuk memudahkan kamu dalam melewati tahapan–tahapan tersebut.

Mengelola Keuangan Bagi Pembisnis Pemula

Mengatur atau mengelola keuangan usaha dan bisnis secara efektif merupakan sebuah metode untuk menjaga laju atau aliran dana perusahaan agar tidak terjadi kebocoran yang menimbulkan kerugian finansial.

Ada beberapa cara yang harus kamu ketahui untuk mengelola keuangan dalam merintis usaha di tahun pertama, diantaranya :

  1. Pisahkan keuangan usaha dengan uang pribadi milikmu
  2. Tentukan berapa persen biaya yang dijadikan modal usaha
  3. Buatlah laporan keuangan usaha dengan rapi setiap bulan
  4. Sebisa mungkin hindari utang usaha
  5. Selalu kontrol arus kas usahamu

Saat kamu ingin membangun suatu usaha tentunya diperlukan modal usaha. Modal adalah segala bentuk kekayaan yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Modal merupakan hal yang sangat vital dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Tanpa modal bisnis tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari bisnis yang besar maupun bisnis yang kecil pun membutuhkan modal untuk menjalankan bisnisnya.

Modal Usaha

  • Modal Tetap : modal perusahaan yang tertanam dalam harta tetap, hak paten, dan muhibah (goodwill), tanah dan mesin-mesin, serta saham dan surat berharga lainnya.
  • Modal Kerja : modal perusahaan yang tertanam dalam harta tetap, hak paten, dan muhibah (goodwill), tanah dan mesin-mesin, serta saham dan surat berharga lainnya.
  • Modal Operasional : modal yang harus dimiliki untuk bisa melakuan kegiatan produksi. Kegiatan produksi adalah kegiatan menghasilkan barang yang membutuhkan dukungan berupa mesin. Mesin harus digerakkan dengan tenaga. Biaya tenaga inilah yang disebut dengan biaya dan modal operasional.

Sumber Modal Usaha

  1. Tabungan Pribadi
  2. Teman  atau Keluarga
  3. Bank
  4. Lembaga Keuangan Non-Bank

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

Fungsi Manajemen Keuangan

  1. Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi Laba.
  2. Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
  3. Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
  4. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.
  5. Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.

Menyusun laporan keuangan sangat penting untuk melihat sejauh mana usaha kamu menguntungkan atau tidak. Kunci keberhasilan serta suksesnya usaha tidak hanya ditentukan oleh kemampuan kamu menjual, melainkan juga mengatur atau mengelola keuangan baik pribadi, keluarga ataupun keuangan bisnis dan usaha.